Instagram Feed: Trik Meningkatkan Engagement Instagram

Kamu setuju nggak sih kalau aku bilang ‘Media social itu sarana terbaik buat bangun koneksi’?

Kalau kamu nggak setuju, artinya kamu belum paham benar tentang fungsi social media, termasuk Instagram. Koneksi ini bisa kamu maksimalkan kalau kamu bisa meningkatkan engagement Instagram dengan efektif.

Bahkan, engagement ini nggak cuman bisa dilakukan untuk fungsi umum aja,  kini engagement Instagram udah merambat ke ranah bisnis.

Salah satu aspek yang paling menentukan hasilnya adalah konten Instagram feed.

Maksimalkan Instagram feed kamu dengan konten-konten yang keren banget. Bahkan kini kamu bisa upload konten dalam bentuk video kan.

Sebaiknya, kamu contoh gaya beberapa brand raksasa yang punya jumlah interaksi banyak banget di Instagram, kayak akun Instagram Adidas lah contohnya.

Nggak perlu repot-repot editing, pakai software Boomerang aja udah cukup kok buat bikin konten video. Adidas melakukannya dan udah terbukti berhasil.

Lihat aja nih …

https://www.instagram.com/p/By9vBrwgoJ-/

Beda dengan Adidas, Nike lebih fokus ke konten video yang punya tingkat kesulitan lumayan tinggi.

Nike pakai strategi mengambil trailer video IGTV untuk dipasang sebagai konten Instagram feed.

Alasannya jelas banget kalau IGTV butuh durasi yang panjang dan trailer ini berfungsi untuk menarik perhatian kita aja kok.

https://www.instagram.com/p/BzQuJUYFBTm/

Tapi ingat, cara ini bukan hanya tentang meningkatkan reach dalam Instagram.

Kamu bisa memberikan edukasi followers kamu di channel sosial, situs web, toko, dan lainnya. Perkenalkan konten yang menarik ke komunitas dan dorong mereka untuk keluar dari “zona aman” mereka di Instagram.

Engagement Instagram Story

Jangan bilang siapa-siapa ya, saya akan bongkar rahasia besar di Instagram.

Instagram Story adalah rahasia untuk meroketnya Instagram dalam setahun terakhir.

Lebih dari 400 juta pengguna sekarang menonton Instagram story setiap harinya lho, Bro, Sis. Artinya, meningkatkan engagement Instagram dengan Instagram story adalah sebuah terobosan baru yang powerful.

Seperti namanya, gunakan Instagram Story untuk menceritakan sebuah cerita. Format video pendek nggak berarti kamu nggak bisa membangun narasi ya.

Ingat Vine?

Iya sih social media yang satu ini adalah pioneer video dengan durasi pendek. Platform inilah yang mengajarkan kita bahwa kamu bisa memberikan cerita epik dalam 6 detik atau kurang.

Jadi, satu hal penting yang mau saya tekankan di sini adalah kamu harus berpikir tentang trend customer kamu.

Gimana kamu bsia memberikan guidance untuk followers kamu untuk melihat konten kamu, berinteraksi dengannya, hingga melakukan pembelian?

Kalau aspek itu udah bisa kamu lakukan dengan maksimal, saya pastikan usaha kamu dalam meningkatkan engagement Instagram nggak akan sia-sia dan akan makin cepat terwujud.

Engagament Instagram: Pakai Link

Sadar nggak kalau link itu penting banget, terutama untuk menggiring followers ke website atau platform social media lainnya dengan CTA.

Dan yang bikin sebel lagi, Instagram nggak kasih kamu akses untuk menancapkan link direct.

Kamu cuman bisa kasih link di bio profil, dan itulah satu-satunya link yang bisa kamu klik.

Emang sih hal inilah yang menyebabkan Instagram bebas dari ancaman spam.

Faktanya, hal inilah yang menjadi tembok untuk beberapa pengguna sehingga mereka ga bisa menikmati Instagram ini!

Jadi kalau kamu mau membuat kesan positif, triknya adalah bekerja dengan keterbatasan Instagram, bukan melawannya.

Pastikan bahwa setiap link yang kamu tempel itu bisa kamu track.

Cara kamu menggunakan link ini akan bergantung banget pada industri, marketplace, dan strategi marketing yang kamu gunakan.

Kamu bisa terhubung ke halaman arahan, update link terbaru kamu secara teratur dengan konten baru.

Atau bahkan kamu juga bisa melindungi link kamu dengan layanan penyambungan link seperti Linktree.

Contohnya adalah akun Instagram The North Face yang memasang link untuk menggiring followers ke halaman jadwal pendakian.

https://www.instagram.com/p/BzgRx4Pgitg/

Kalau kamu menggunakan profil bisnis untuk membuat iklan, kamu harus punya minimal 10.000 followers, atau memiliki akun terverifikasi, maka opsi yang kamu dapatkan akan bertambah.

Kamu bisa menambahkan Swipe Up ke Story kamu atau menyertakan link di iklan.

Tapi, kalau kamu share link, jangan melupakan strategi!

Beri pengguna Instagram visual yang menarik perhatian dan CTA yang jelas. Pastikan bahwa link berfungsi penuh untuk viewers seluler.

Point of Sale via Shoppable Tags

Shoppable tags adalah bentuk marketing link yang paling cepet di Instagram.

Kebanyakan sih user Instagram langsung punya respon positif pada konten yang bagus, apalagi kalau ada Shoppable Tags.

Yah siapa sih yang nggak tertarik kalau mau beli produk di Instagram bisa dilakukan disitu juga. Nggak perlu lempar ke landing page website.

Tapi, pilihan CTA nya terbatas banget, nggak kayak di website.

Tag ini juga aspek yang membedakan Instagram dari Snapchat.

Tau sendiri kalau Snapchat juga termasuk platform yang populer di dunia. Tapi, Snapchat nggak bisa digunakan untuk sistem transaksi, fokus untuk interaksi.

Instagram adalah tools marketer. Platform keren ini menggabungkan konten visual yang keren dengan peluang untuk mendorong penjualan.

Tampaknya trade-off ini berhasil untuk pengguna: 90 juta pengguna klik untuk buka tag di pos belanja setiap bulan.

Melihat data statistik ini, ada hal yang juga menarik banget menurut saya yaitu ada rumor bahwa Instagram rilis aplikasi belanja secara terpisah.

Setelah awalan yang goyah untuk IGTV, beberapa pengguna menanyakan apakah aplikasi yang terpisah akan bisa mendapatkan pengguna yang banyak.

Di sisi lain, aplikasi seperti Pinterest dan 21Buttons udah melakukan pengujian konsep shopping sosial dengan beberapa keberhasilan.

Kalau tidak, kamu musti tetap waspada pada bagaimana fitur Instagram baru dan reaksi pengguna akan berkembang.